Selasa, 29 November 2016

Resensi Buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia | Ahmad Subianto


RESENSI BUKU
“Menata Kembali Manajemen HAJI Indonesia”
Diajukan guna tugas memperoleh Nilai UTS
Mata Kuliah Filsafat Dakwah




Dosen Pengumpuh:
Studi Rizal Lk, MA.

Disusun Oleh:
Andini Nursyarifah
11150530000049

Program Studi Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahi Rabbil’Alamiin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia ilmu-Nya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan tugas  yang berjudul “Sinopsis Buku MENATA KEMBALI MANAJEMEN HAJI INDONESIAini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas tentang sinopsis buku Menata Kembali Manajemen HAJI Indonesia, Kelebihan dan Kekurangan Buku, dan Manfaat Buku yang kami ambil dari berbagai sumber yang bertujuan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semestre (UTS) Mata Kuliah Filsafat Dakwah.

Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Studi Rizal, Lk., MA. selaku Dosen Mata kuliah Filsafat Dakwah atas bimbingan yang telah diberikan dan kepada semua rekan yang membantu dalam penyelesaian makalah ini, karena atas bantuan dan doa mereka semua saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan guna perbaikan tugas selanjutnya. Akhir kata saya berharap senoga makalah ini bermanfaat bagi  para pembaca.

Ciputat, 23 November 2016
Hormat saya,


Penyusun

Identitas Buku


Judul                         : Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia
No. ISBN                    : 978-979-773-046-8
                         Perpustakaan Nasional RI, Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Penulis                         : Achmad Subianto
Editor                          : Yoyok Widoyoko
Penerbit                       : YAKAMUS dan Gibon Books
Tanggal Terbit             : Mei, 2016
Jumlah Halaman          : 378 Halaman
Berat Buku                  : 400 gr
Jenis Cover                  : Soft Cover
Dimensi (L x P)           : 150 x 210 mm
Kategori                      : Islam
Teks Bahasa                : Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
:.............................................................................................
i
Identitas Buku
:.............................................................................................
ii
Daftar isi
:.............................................................................................
iii
Bab I Pendahuluan
:.............................................................................................
1
A.    Latar Belakang
:.............................................................................................
1
B.     Rumusan Masalah
:.............................................................................................
1
C.     Tujuan
:.............................................................................................
1
D.    Manfaat
:.............................................................................................
1
Bab II Pembahasan
:.............................................................................................
2
A.    Sinopsis
:.............................................................................................
2
B.     Kelebihan dan Kekurangan Buku
:.............................................................................................
7
C.     Manfaat Buku
:.............................................................................................
7
Bab III Penutup
:.............................................................................................
8
Daftar Pustaka
:.............................................................................................
9

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sudah sekian lama keinginan untuk menata kembali pengelolaan ibadah Haji telah banyak diungkapkan. Akan tetapi,  masih belum ada anggapan serius dari instasi berwenang, terutama dalam hal ini adalah Departemen Kementrian Agama.
Bahkan, di setiap kuliah subuh pagi hari di beberapa stasiun TV dan Radio banyak dibicarakan dan diulas mengenai perbaikan Manajemen Haji. Demikian pula sejumlah Surat Kabar, sudah begitu banyak menulis berbagai macam artikel yang memberikan begitu banyak usulan untuk dilakukannya perbaikan Manajemen Haji Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana Sinopsis buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia ?
b.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia?
c.       Apa saja manfaat yang terkandung dalam buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia?

C.    Tujuan
a.       Memahami Isi buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia.
b.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia.
c.   Mengetahui maanfaat yang terkandung dalam buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia.

D.    Manfaat
a.     Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Filsafat Dakwah.
b.   Untuk mengetahui dan memahami isi buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia yang berkaitan dengan Konstrasi Jurusan Manajemen Haji dan Umroh.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Sinopsis
Perjalanan Haji dari Masa ke Masa

Sejarah dan pengaturan penyelenggaraan ibadah Haji di Indonesia mulai dilakukan sejak zaman penjajahan hingga saat ini. Suatu perjalanan yang panjang. Karena itu, untuk memudahkan pengamatan dan pemahaman kita, disini coba diklasifikasikan dalam dua periode. Pertama, periode sebelum kemerdekaan; kedua, setelah kemerdekaan. Didalamnya dipaparkan pula perihal pengumuman moda transportasi kapal laut yang kemudian beralih ke pesawat udara, serta beberapa peraturan dan kelembagaan sehubung dengan penyelenggaraan ibadah Haji bagi umat Indonesia.


1.      Periode Sebelum Kemerdekaan
Jauh seblum kemerdekaan Indonesia (tanggal 17 Agustus 1945), perjalanan Haji ke Tanah Suci telah dilakukan oleh ummat Islam di Tanah Air. Karena itu, kapal laut menjadi sarana utama transportasinya. Namun, kapan persisnya awal mula ummat Muslim Indonesia melaksanakan Haji, belum diketahui pasti waktunya. Hanya saja, hal itu diperkirakan sudah dilakukan sejak awal mula agama Islam masuk wilayah Nusantara Indonesia pada abad ke-12. Kala itu, perjalanan haji dilakukan secara perorangan dan kelompok dalam jumlah yang kecil.
a.       Masa kerajaan Islam
b.      Masa penjajahan

2.      Periode Setelah Kemerdekaan
a.       Masa orde lama (Periode 1945 – 1966)
b.      Masa orde baru (Periode 1966 – 1998)
c.       Masa reformasi (Periode 1998 – Sekarang)

Karakteristik Jama’ah Haji Indonesia

Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 pada hari Jum’at di bulan puasa ( Ramadhan ) adalah Negara yang mempunyai kekhususan diantara berbagai Negara yang ada di Bumi ini. Diantaranya adalah Indonesia sebagai negara kepulauan ( Maritim ) terbesar di dunia, dan sebagai negara dengan penduduknya yang beragam, dan beragama Islam dalam jumlah terbesar di dunia. 
1.      Indonesia Negara Maritim
a.  Indnesia adalah Prototipe Mini Dunia. Karakteristik ini seperti karakteristik dunia dan tubuh manusia yang 30 % dari Tanah, 70% dari Air. Karena itu, Profesor Dr, B.J. Habibie menyebutkan sebagai Benua Maritim.
b.  Indonesia dikenal sebagai surga dunia dengan pandangan alam dan margasatwanya.
c.  Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah.
d. Hamper semua jenis ikan bertelur di laut-laut Indonesia, utamanya ikan tuna di laut Banda.
e.  Indonesia memiliki Plasma Nutfah terbesar di dunia.
f.   Indonesia mempunyai Gunung Api terbanyak di Dunia.
g.  Daratan Indonesia terbentuk dari pertemuan tiga sirkum pegunungan, sirkum pasifik, sirkum euro asia ( Mediteran ) dan sirkum Indo Australia.
h.  Indonesia dilintasi katulistiwa.
i.    Indonesia mempunyai iklim yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia.
j.    Indonesia memakai symbol Bhineka Tunggal Ika dan ini adalah Asma Allah.
k.  Indonesia merupakan Negara yang paling banyak umat Islamnya, yang posisinya berada paling Timur dari Mekkah dan Madinah yang pula merupakan pusat peribadatan ummat Islam. 
2.      Indonesia Mayoritas Islam
Mayoritas Negri ini beragama Islam, artinya tidak selalu Ruhnya beragama Islam, karena Indonesia memang merupakan Negara yang banyak Agama. Hanya saja, ketika penduduk Indonesia menjadi mayoritas islam, ummat Islam malah seakan kehilngan kemampuan untuk memahami agamanya dengan benar. Mereka tidak lagi bertindak laku sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga terjadilah krisis demi krisis yang berkelanjutan. 
3.        Berhaji dengan Menabung
Terkait dengan hasrat untuk menunaikan ibadah haji yang merupakan bagian kewajiban dari rukun islam yang ke-5, fakta yang terjadi menggambarkan bahwa banyak jema’ah Haji yang dapat menunaikan ibadah haji melalui cara menabung selama puluhan tahun yang dilakukan oleh masing-masing pribadi muslim. Dengan cara menabung dalam jangka panjang yang dilakukan dengan penuh kesabaran dari setiap pribadi muslim itu telah banyak membuahkan hasil dengan dapat dilaksanakan ibadah hajinya
Penataan Manajemen Haji

Selama ini, penyelenggaraan manajemen Haji masih dikelola dengan manjemen kepemerintahan yang birokratis dengan organisai kepanitiaan. Maka wajarlah bila dari waktu ke waktu penyelenggaraan Haji di Indonesia tidak menjadi lebih baik dan senantiasa kembali berkubang ke dalam masalah yang lama, “back square one”, dan selalu “business as usual”.
Oleh sebab itu, kini sudah saatnya penyelengaraan ibadah Haji yang sifatnya sudah mengarah kepada 80%-85% bisnis dan hanya 15%-20% yang bersifat ibadah itu, todak lagi dilakukan dengan pola kepanitiaan melainkan dengan bentyk badan usaha yang lebih berorientasi kepada efisiensi dan pelayanan serta untukl sebesar-besar kesejahteraan umat dan warga bangsa.

1.      Dasar Penataan Manajemen Haji
Ada hadits yang wajib dijadikan landasan fundamental bagi umat Islam dalam kaitannya dengan ibadah Haji, yang berbunyi:
“apabila seorang Muslim yang berkecukupan harta tetapi belum melaksanakan Haji, maka jika ia meninggal dia akan sama saja seperti seorang Nsrani. Yahudi, dan Majusi.”

2.      Penataan Manajemen Haji di Indonesia
Penataan Manajemen Haji sudah saatnya dilakukan yang terutama mencakup 4 (empat) aspek, yaitu:
a.       Pendanaan.
b.      Pelatihan.
c.       Penyelenggaraan Haji, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
d.      Paska Haji.

Paska Haji

Meskipun sudah ibadah Haji, para Hajiwan dan Hajiwati semestinya masih tetap menyisihkan sebagian penghasilan dan hartanya dengan niat tetap untuk Haji dan Umroh. Melalui Badan Penyelenggaraan Tenaga Haji (BTPH), dana ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai infaq untuk membantu para anak yatim atau mereka yang kekurangan makanan atau kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Atau diberikan untuk membantu mereka yang merencanakan pergi Haji tetapi kekurangan dana. Ini merupakan perwujudan fitrah kasih saying manusia serta membangun solidaritas sosial atau silaturahim.

Pemerintah dan Umat Islam Sering Abaikan Prinsip Berjamaah

Seringkali upaya melakukan kegiatan secara berjamaah yang terkait dengan uang dituduh sebagai monopoli. Hal itu di alami oleh (misalnya) PT. Taspen, PT. Asabri, dan beberapa lainnya, karena pendapat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Tuduhannya adalah melakukan monopoi. Dan monopoli itu nerugikan, buruk, jelek, tidak efisien, tidak demokratis, dan bertentangan dengan mekanisme pasar. Pendek kata, dimata KPPU dan sejenisnya, monopoli itu selalu berkonotasi negative.
Namun, itulah pemahaman yang ada dalam benak para penetu kebijakan kita, baik ekonom maupun teknokrat. Juga para politisi, pers, dan orang awam. Baik itu di waktu dulu ,aupun sekarang ini. Mengapa harus takut dengan monopili, duapoli, dan sejenisnya bila manfaat dan kemaslahatan dirasakan lebih positif oleh umat dan warga bangsa pada umumnya.
Padahal. Konsep tadi adalah benar dan merupakan “Sunatullah”. Hanya saja ketika konsep itu berada di tangan  manusiayang tidak baik akhlaknya dan dalam penerapannya melalui proses yang tidak benar dan tidak pas, maka output yang ditimbulkannya menjadi tidak efisien dan tidak optimal serta tidak demokratis. Permasa;ahannya terletak dalam prosesnya, yang berarti pada “the man behind he process”. Apabila prosesnya tidak efisien dan tidak optimal serta tidak adil, maka hasilnya juga tidak akan efisien dan optimal serta tidak demokratis.

Persoalan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2015

Menjelang berlangsungnnya penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2015 telah terjadi persoalan administrative yang terkait dengan penyelesaian visa bagi para calon jamaah Haji yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Akibatnya, persoalan itu menyebabkan beberapa hal sebagai berikut:
a.       Tertundanya beberapa jamaah yang seharusnya berangkat bersama rombongan, bahkan keluarganya, akibat belum selesainya Visa, maka mereka menjadi tertunda dan terpisah dengan rombongan dan keluarganya. Ini menimbulkan stress dan ketidaknyamanan bagi para calon jamaah haji.
b.      Beberapa jamaah yang menanti dengan harap-harap cemas atas selesainya Visa Haji-nya menimbulkan stress yang tidak berkepastian.
c.       Janji Menteri Agama bahawa persoalan Visa akan selesai dalam waktu cepat ternyata tidak berhasil, bahkan malah menjadi berkepanjangan.
d.      Reaksi dari masyarakat dengan berbagai tanggapan, baik yang tersiarkan dalam media televise, koran maupun media sosial lainnya, banyak yang sangat menyayangkan kejadian itu.

B.     Kelebihan dan Kekurangan Buku
1.      Kelebihan Buku
Menurut saya, buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia cukup banyak kelebihan yang terkandung didalamnya. Dari segi bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang cukup jelas dipahami.
Kemudian, dari segi cakupan perkembangan Haji Indonesia, buku ini menjelaskan perkembangan Haji Indonesia dengan sangat rinci. Sampai-sampai buku ini pula banyak menceritakan beberapa pengalaman orang yang naik Haji dari berbagai macam cara, dari cara menabung dan sebagainya.
Dan terakhir kelebihan yang ada pada buku ini yaitu sumber-sumber yang terkandung dalam buku ini pun cukup jelas.
2.      Kekurangan Buku
Dari pejelasanya kelebihan buku yang sudah saya paparkan, ada sedikit kekurangan dari buku ini. Yang pertama kurangnya footnote untuk menjelaskan sumbernya dan ada beberapa kalimat yang berbelit.

C.    Manfaat Buku
Adapun beberapa manfaat yang kita dapatkan dari membaca buku Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia. Dari buku ini, kita dapat mengetahui perkembangan penataan Haji di Indonesia. Jikalau kita sudah mengetahuinya, kita juga dapat mengetahui hal apa saja yang harus kita tata kembali dari Manajemen Haji di Indonesia.
Selain perkembangan Manajemen Haji di Indonesia, buku ini pula memaparkan persoalan-persoalan yang terjadi di dalam Manajemen Haji di Indonesia. Dari situ kita juga dapat mengetahui hal yang harus kita lakukan untuk mencegah persoalan yang akan terjadi di dalam Manajemen Haji di Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem penyelengaraan  ibadah Haji di Indonesia memerlukan penataan kembali manajemennya. Selama ini, pendanaan merupakan tabungan jangka pendek amksimal 5 (lima) tahun. Ini terlihat seperti “jual-beli” ONH/BPIH, yang sungguh memberatkan bagi para calon jaamh. Bahkan ada beberapa bank (termasuk Bank Syariah) yang justru menawari uang muka. Ini jelas merupakan praktik yang sangat tidak edukatif karena mendorong orang Islam untuk Ibadah Haji dengan cara berhutang.
UU Penyelenggaraan Haji Nomor 13 Tahun 2008 perlu diamandemen dengan memasukan kelima persoalan utama Ibadah Haji, yaitu: Pendanaan Ibadah Haji dengan Pendirian BPTH, Pendirian Pusat Pelatihan Haji Indonesia, Penyelenggaraan Haji di Dalam Negeri, dan Penyelenggaraan Haji di Luar Negeri, Serta Paska Haji. BPTH tidak dikategorikan sebagai BUMN karena menampung dana Umat dan bentuk lembaga yang tepat adalah semacam ttrust fund; untuk itu pendiriannya harus diatur dengan UU tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Subianto, Ahmad. Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia.Penerbit YAKAMUS dan Gibon Books. Cetakan I Edisi Bahasa Indonesia, Mei 2016.


List Buku yang Dimiliki
1.      Nama Buku          : Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia
Penulis                  : Ahmad Subianto
Penerbit                : YAKAMUS dan Gibon Books

2.      Nama Buku          : Panduan Manasik Haji dan Umroh Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah dan Pemahaman As-Salafush Shalih
Penulis                  : Yazid bin Abdul Qadir Jawas dan Mubrak bin Mahfudh Bamuallim, Lc.
Penerbit                : Pustaka Imam Syafi’i

3.      Nama Buku          : Islam Fungsional
Penulis                  : Dr. Eggi Sudjana, S.H., M.Si.
Penerbit                : PT Raja Grafindo Persada

4.      Nama Buku          : Mudahnya Manajemen Rezeki
Penulis                  : Rindang Nuri Isnaini Nugrohowati
Penerbit                : Citra Risalah

5.      Nama Buku          : Jejak-Jejak Islam
Penulis                  : Ahmad Rofi’ Usmani
Penerbit                : Bunyan

6.      Nama Buku          : Pilar-Pilar Islam
Penulis                  : Ahmad Umar Hasyim
Penerbit                : Akademi Pressindo

7.      Nama Buku          : Sembuh Total dengan Wirid Asmaul Husna
Penulis                  : Rizem Aizid
Penerbit                : Sabil

8.      Nama Buku          : Fihi Ma Fihi (Mengarungi Samudera Kebijaksanaan)
Penulis                  : Maulana Jalaluddin Rumi
Penerbit                : Forum

9.      Nama Buku          : Catatan Perjalanan Haji
Penulis                  : Ahmad Subianto
Penerbit                : Yayasan Bemula Dari Kanan Jakarta

10.  Nama Buku          : Menelusuri Makna Jihad
Penulis                  : Husain Mazhahiri
Penerbit                : Lentera


6 komentar: