PUBLIC SPEAKING
Diajukan guna
tugas memperoleh Nilai Mata Kuliah Ilmu Komunikasi
Dosen Pengumpuh:
Bapak Thariq
Disusun Oleh:
Andini
Nursyarifah 11150530000049
Program Studi Manajemen Dakwah
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’Alamiin, puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia
ilmu-Nya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah yang berjudul “Public Speaking” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang penjelasan dari pengertian
Public Speaking yang saya ambil
dari berbagai sumber yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Komunikasi.
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Thariq selaku Dosen Mata
kuliah Ilmu Komunikasi atas
bimbingan yang telah diberikan dan kepada semua rekan
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini, karena atas bantuan dan doa
mereka semua saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun sangat saya butuhkan guna perbaikan tugas selanjutnya. Akhir
kata saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Hormat Kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti
perubahan tingkah laku dan pendapat yang diakibatkan oleh informasi yang
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Carl. I. Hovland (Purba, 2006 : 29). Yang mengatakan: “proses dimana
seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya
lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain
(komunikan)”.
Setiap
orang pasti merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum.
Akibatnya, muncul suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking
haruslah memiliki kemampuan yang mendasar yakni keterampilan atau softskill.
Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh kurangnya penguasaan materi yang akan
disampaikan, status, penampilan, atau kecerdasan yang dimiliki oleh calon
pendengar. Secara langsung hal ini akan menyebabkan rasa depresi atau gugup.
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah keterampilan atau softskill dari dalam diri
individu serta potensi yang mereka punya hanya butuh untuk ditampilkan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Public Speaking?
2.
Bagaimana
membangkitan rasa percaya diri untuk menjadi public speaking ?
3.
Bagaimana
strategi dan persiapan yang baik ketika berbicara di depan banyak pendengar ?
C.
Tujuan
1.
Untuk memenuruhi tugas formatif mata kuliah
Ilmu Komunikasi.
2.
Untuk memahami pengertian Public Speaking.
3.
Untuk mengetahui persiapan yang dibutuhkan agar
tampil percaya diri di depan umum.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Public Speaking
Public speaking terdiri dari dua kata : public
dan speaking. Public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat,
sedangkan speaking artinya berbicara.Kamus Merriam-Webster mengartikan public
speaking sebagai "the act or skill of speaking to a usually large group of
people". Public speaking adalah aksi atau keterampilan berbicara kepada
sekelompok besar orang.
Istilah public speaking dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), mungkin karena masih sulit dicarikan terjemahannya.
Istilah yang semakna dengan public speaking dalam KBBI adalah
"pidato", yaitu "pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yang ditujukan kepada orang banyak".Public speaking adalah keterampilan
yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan untuk memberi manfaat sesuai
dengan kebutuhan audience, antara lain untuk menyampaikan informasi,
memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling pengertian
dan kesepakatan, meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja para staf,
meningkatkan penjualan produk/keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang
dimiliki seseorang.
Tujuan public speaking tidak terlepas dari
tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan pesan atau ide kepada publik dengan
metode yang sesuai sehingga publik bisa memahami pesan atau ide, dan kemudian
memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan ini seorang public
speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk menyampaikan
pesannya.Penerapan public speaking disadari dari atau tidak, kita seringkali
melakukan public speaking dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan oleh
mahasiswa sekalipun. Mengutarakan pendapat di dalam rapat, bercerita kepada
teman-teman di sekitar, dan presentasi di depan kelas merupakan segelintir
contoh dari penerapan public speaking.
Noise dalam public speaking, dalam proses
komunikasi seringkali arti dari pesan yang dikirim oleh pengirim pesan tidak
sama dengan arti dari pesan yang sudah diterima oleh penerima pesan. Hal ini
dikarenakan adanya ‘noise’ (gangguan fisik, masalah semantik, perbedaan budaya,
dll.) yang dapat mengubah makna dari pesan tersebut. Orang dengan kemampuan
public speaking yang baik adalah orang yang mampu menyampaikan pesan kepada
orang banyak, namun pesan dapat sampai ke penerima pesan sesuai dengan apa yang
ingin disampaikan. Public speaking bukanlah kemampuan yang bisa kita pelajari
tanpa adanya latihan yang cukup. Untuk bisa mengembangkan kemampuan public
speaking kita dengan baik, diperlukan ‘jam terbang’ yang tinggi dalam berbicara
di depan umum.
B.
Metode Public
Speaking
Metode
public speaking yang dimaksud dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :
1.
Impromptu speech, artinya seseorang untuk
menyampaikan gagasannya tidak melakukan banyak persiapan. Dengan kata lain
seorang public speaking bekerja secara mendadak.
2.
Manuscript speech, artinya seseorang dapat
melihat naskah saat menyampaikan gagasannya. Dalam hal ini saya sertakan contoh
naskah yang dapat dibaca oleh seorang perwakilan mahasisawa dalam penerimaan
dan perpisahan mahasiswa KKP. (Lampiran 1 dan Lampiran 2)
3.
Extemporaneous speech, artinya seseorang tanpa
menggunakan naskah dapat menyampaikan gagasannya dengan lebih informatif dan
komunikatif. Dalam hal ini pembicara bebas berimprovisasi.
4.
Memoriter/Memorizing, artinya public speaking
dengan menyampaikan hafalan naskah pidato.
C.
Faktor Percaya
Diri dalam Public Speaking
Orang
yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba
menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri tetap
terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi pikirannya
sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu perlahan-lahan akan
hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang kita takutkan, lalu
membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran dari setiap
pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006,
bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan
apa yang kita takutkan.
Sebagian
besar orang justru lebih takut ketika akan menghadapi orang banyak. Untuk
mengatasinya, kita harus menemukan karakter sejati diri kita. Karakter sejati
ialah kepribadian diri yang telah diarahkan kepada kepribadian yang diinginkan.
Jika telah terbentuk karakter sejati, maka seseorang akan terlepas dari
ketakutan dan rasa gugup. Seorang tokoh, Dale Carnegle, berpendapat bahwa cara
tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa
yang kita takutkan.Selain itu, rasa takut dan gugup dapat diminimalkan dengan
melakukan beberapa pendekatan, yaitu :
a.
Pendekatan rasional, artinya berpikir untuk
tidak menjadi seorang penakut dan menguatkan motivasi komunikasinya saat
berbicara.
b.
Pendekatan fisik, yakni dengan melakukan
relaksasi dan mendatangkan rasa sakit sementara yang dimaksudkan untuk
mengalihkan rasa sakit itu sendiri
c.
Pendekatan mental, yang dapat dilakukan dengan
memvisualisasikan audiens dan berbicara pada diri sendiri untuk meyakinkan diri
sebelum tampil
d.
Tindakan praktis, yakni dengan membuat
persiapan yang optimal dan bertindak seolah-olah berani saat berbicara.
D.
Strategi dan Persiapan yang Paik sebelum Berbicara di Depan Public
Tugas seorang
public speaker adalah menyampaikan ide kepada audiens dan ide tersebut
berpotensi untuk mempengaruhi tindakan audiens. Untuk itu, sangat diperlukan
persiapan yang optimal sebelum melakukan presentasi di depan audiens. Saya
merangkum strategi dan persiapan tersebut dalam lima hal, yaitu :
1.
Pengenalan
Audiens, pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan, menyusun,
dan menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan pengetahuan
kita tentang publik akan menjadi konkret. Untuk mengenali calon audiens,
terdapat hal-ha umum dan khusus yang perlu diperhatikan, antara lain:a. Hal
umum, jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
agama, sosial-politik-ekonomi, dan adat budaya.b. Hal khusus, antara lain :•
Perhatikan motivasi kedatangan audiens• Perhatikan tingkat pengetahuan auidens•
Perhatikan kemungkinan reaksi atau sikap audiens.
2.
Pengorganisasian
materi, semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin baik persiapan
materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :• Mengetahui
informasi yang dibutuhkan• Mengetahui sumber informasi• Memilih beberapa
informasi dari beberapa kumpulan yang telah didapatkan• Menyusun struktur
materi.
3.
Pengenalan tempat,
seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu medan dimana ia akan
berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :• Hadir
sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat kondisi fisik
secara keseluruhan• Pastikan posisi saat akan berbicara• Perhatikan outdoor
atau indoor• Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti
kelengkapan audio visual.
4.
Penampilan fisik,
audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat kesan pertama yang
diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus diperhatikan
secara mendetil, antara lain :• Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian•
Kenampakan fisik saat tampil, seperti• Berdiri santai tetapi tegap• Kaki harus
rapi dan terlihat sopan• Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang
seproporsional mungkin• Wajah terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang
E.
Teknik-teknik Public Speaking
Untuk menjadi pembicara yang menarik
dan dapat memberikan pengaruh bagi pendengar, diperlukan teknik-teknik public
speaking, antara lain :
1.
Teknik Ice Breaking- Pembukaan yang
menarik Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu dapat mempengaruhi
pandangan audiens terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat apapun
waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan.
Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang sedang
marak, tetapi relevan dengan topik pembiaraan. Saat menyampaikannya, tunjukkan
wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.- Gunakan JokeHumor kemungkinan
mengandung resiko. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang universal, sedangkan
selera tiap individu sanagt personal dan individual. Tetapi, meskipun
mengandung resiko humor yang baik dapat menjadi awal yang efektif untuk mencari
perhatian para pendengar. Bahan-bahan joke sangat luas, karena dapat diambil
dari berbagai cerita, kasus sehari-hari, gambar iklan, pengalaman orang lain,
hasil riset, dan sebagainya.
2.
Teknik VokalPenyampaian vokal yang
baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai tiga hal berikut :-
PernapasanPosisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak
agar memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di
depan publik, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat
yang panjang pada volume suara yang benar.- VolumeKeberhasilan dalam berbicara
tidak selalu ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara ketika berbicara di
depan publik hanya sedikit lebih keras dari volume berbicara sehari-hari.
Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu
saja. Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan
rusak dan audiens pun bosan.- Ekspresi vocalEkspresi adalah faktor penting
dalam pengolahan suara. Suara yang baik akan lebih berarti jika disertai dengan
ekspresi yang tepat. Ekspresi terdiri dari tiga komponen, yaitu: a) pitch,
faktor tinggi rendahnya suara, b) pace, faktor kecepatan berbicara, c)
phrasing,faktor kecakapan memenggal kalimat, dan disertai dengan jeda.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepentingan akan
kemampuan berbicara di depan publik sudah sangat mutlak. Kemampuan ini
mendasari kesuksesan setiap orang diberbagai bidang. Seorang public speaker
dengan perannya sebagai pemberi pengaruh dan manfaat bagi para pendengar
dituntut untuk tampil meyakinkan. Semua perkataan, penampilan, dan perilakunya
dapat saja menjadi inspirasi bagi para pendengarnya. Untuk itu, unsur motivasi
komunikasi harus melekat dalam diri seorang public speker guna menghindari
kekhawatiran-kekhawatiran yang membuat ia ragu dengan kemampuannya.
Ketenangan seorang
public speaker ditentukan oleh kesempurnaan persiapannya. Kemudian setiap
proses pelaksanaanya dilakukan dengan sistematis. Maka, seorang public speaker
akan mendapatkan kesuksesan apabila ia telah berhasil menjalankan strateginya
dan menerapkan teknik-teknik berkomunikasi yang efektif. Strategi dan teknik
tersebut dilaksanakan sebelum berbicara, saat berbicara, setelah berbicara, dan
selama proses pengulangan kegiatan dikesempatan berikutnya.
Daftar Pustaka
Andrew, M. (2007). Mengembangkan Kepribadian dengan Berpikir
Positif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Elly dan Pranama, J. (2006). General Public Speaking.
Jakarta: Public Speaking School.
Sandra, A. (2010, Juni
20). Makalah Public Speaking. Retrieved Desember 16, 2014, from
agusa08.student.ipb.ac.id:
http://agusa08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/makalah-public-speaking/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar