KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya. Saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya
dan para sahabat-Nya serta tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya
hingga akhir zaman. Aamiin.
Makalah
ini saya susun guna memenuhi tugas maha kuliah “Pengantar Sosiologi”. Dengan
Dosen Pengampu Bapak PROF.Dr.H.SYAMSIR SALAM. Saya ucapkan terimakasih kepada
beliau atas bimbingan dan saran sehingga terwujudnya makalah ini.
Saran
dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Saya sadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ciputat,
13 Juni 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
...………………………………………………………………….….. 1
DAFTAR ISI
……….…………………………………………………………………….…... 2
BAB I : PENDAHULUAN
……………………………………………………………….….. 3
A.Latar Belakang …………………………………………………………………….. 3
B.Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 3
C.Tujuan Masalah ……………………………………………………………………. 3
BAB II : PEMBAHASAN
…………………………………………………………………… 4
A.Definisi dan Jenis Interaksi Sosial
………………………………………….. 4
B.Ciri-Ciri Interaksi Sosial
……………………………………………………. 5
C.Faktor-Faktor Pendorong Interaksi
Sosial ………………………………….. 5
D.Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ………………………………………….. 6
BAB III : PENUTUP ………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi
sosial menjadi syarat utama untuk terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini
yang merupakan hubungan sosial dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan
antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok.
Dengan
demikian interaksi sosial dapat didefinsikan sebagai hubungan dan pengaruh
timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
lainnya. Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada
didalam masyarakat. Oleh Karena itu, dengan adanya interaksi sosial
memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan
membentuk hal-hal baru yang akan membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Dan
perubahan-perubahan tersebut terus sambung-menyambung dari satu generasi ke
generasi selanjutnya.
B.Rumusan Masalah
1.
Apa definisi dan jenis interaksi sosial ?
2.
Apa saja ciri-ciri interaksi sosial ?
3.
Apa saja faktor-faktor interaksi sosial ?
4.
Apa saja syarat terjadinya interaksi sosial ?
C.Tujuan Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui
definisi dan jenis interaksi sosial.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dalam
interaksi sosial.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor
dalam interaksi sosial.
4. Untuk menegetahui syarat
terjadinya interaksi sosial.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Definisi dan Jenis Interaksi Sosial
1.
Definisi Interaksi Sosial
Sejak dilahirkan manusia mempunyai
naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya,
yaitu kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol. Upaya manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dilaksanakan melalui suatu proses yang
disebut interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
2.
Jenis Interaksi Sosial
·
Interaksi antara
individu dengan individu
Individu
yang satu memberikan pengaruh, rangsangan, atau stimulus kepada individu
lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi,
tanggapan atau respon. Wujud interaksi ini dapat berupa jabat tangan, bercanda,
atau mungkin bertengkar. Interaksi sosial bisa saja terjadi tanpa
berbincang-bincang, misalnya “marahan”, kalau bertemu malahan saling berdiam
diri.
·
Interaksi antara
individu dengan kelompok
Secara
konkrit bentuk interaksi sosial anatara individu dengan kelompok bisa dilihat
pada contoh : seorang guru sedang mengajari siswa-siswanya di dalam kelas, atau
seorang orator yang sedang berbicara didepan orang banyak. Bentuk interaksi
semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seorang individu berhadapan
dengan kepentingan kelompok.
·
Interaksi anatara
kelompok dengan kelompok
Bentuk
interaksi seperti ini menunjukan bahwa kepentingan individu dalam kelompok
merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok
lain. Contonya, satu kesebelasan sepak bola bertanding melawan kesebelasan
lainnya. Contoh lain adalah interaksi para peserta Konferensi Tingkat Tinggi
Gerakan Negara-Negara Nonblok. Setiap kepala negara atau ketua delegasi bertindak
bukan untuk memenuhi kepentingan pribadinya masing-masing, tetapi untuk
kepentingan bangsa dan negara.
B.Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Apabila
kita ingin menegtahui lebih mendalam tentang interaksi sosial, maka kita perlu
mengetahui ciri-ciri interaksi sosial, yaitu :
·
Jumlah pelakunya
lebih dari satu orang.
·
Terjadinya
komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
·
Mempunyai maksud
atau tujuan yang jelas.
·
Dilaksanakan
melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
C.Faktor-Faktor
Pendorong Interaksi Sosial
Secara psikologis,
seorang melakukan interaksi sosial dengan orang lain didasari oleh adanya
dorongan-dorongan yang bersifat psikologis-sosiologis, antara lain sebagai
berikut :
1. Imitasi
Adalah
suatu tindakan seseorang untuk meniru segala sesuatu pada orang lain. Hal ini
disebabkan oleh adanya minat dan perhatian terhadap objek atau subjek yang akan
ditiru serta adanya sikap menghargai dan mengagumi pihak lain yang dianggap
cocok. Contohnya : seorang anak sering meniru kebiasaaan-kebiasaan orangtuanya
seperti cara berbicara dan berpakaian. Atau contoh yang lebih jelas seperti
gaya atau mode berpakaian di kalangan remaja di kota-kota besar.
2. Identifikasi
Adalah
upaya yang dilakukan seseorang untuk menjadi sama (identik) dengan orang yang
ditirunya, baik dari segi gaya hidup maupun perilakunya.
Contohnya
: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya
menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian atau gaya
perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.
3. Sugesti
Adalah
rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan kepada orang lain sedemikian
rupa sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa
yang disugestikannya itu tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional.
Wujud
sugesti bisa berbagai bentuk sikap atau tindakan, seperti sikap perilaku,
pendapat, saran, dan pertanyaan. Reklame dan iklan yang dimuat di media cetak
atau media elektronika juga merupakan salah satu bentk sugesti yang bersifat
massal. Contohnya, obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor
dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan
sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar
negeri.
4. Motivasi
Adalah
dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yangdiberikan seseorang kepada
orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut
menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan
penuh rasa tanggungjawab.
Contohnya
: pemberian tugas dari seorang guru kepada murid-muridnya merupakan salah satu
bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa
tanggungjawab.
5. Simpati
Adalah
sikap ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Perasaan simpati itu bisa
juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang, atau suatu lembaga
formal pada saat-saat khusus. Contohnya : pada peringatan ulangtahun, pada saat
lulus ujian, dan pada saat kenaikan jabatan.
6. Empati
Empati
hamper mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai
atau lebih terlihat secara emosional. Misanya, jika kita melihat keluarga atau
kerabat kita terkena musibah, sikap empati membuat kita seolah-olah ikut
merasakan penderitaan akibat musibah tersebut.
D.Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
·
Kontak Sosial
Adalah
hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling
mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat.
Kontak
sosial menurut cara-cara yang dilakukan, terdiri dari:
1. Kontak
langsung, yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada
pihak komunikan melalui tatap muka dan dialog diantara kedua belah pihak
tersebut.
2. Kontak
sosial tidak langsung, yaitu kontak sosial yang menggunakan alat sebagai
perantara. Misalnya, melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.
Dalam
pengertian yang sama menurut soedjono soekanto membedakan kontak sosial menajdi
dua macam berdasarkan proses terjadinya[1], yaitu :
1. Kontak
sosial primer yaitu kontak ssosial dalam bentuk tatap muka, ,bertemu, jabat
tangan, bercakap-cakap antara pihak-pihak yang melakukan kontak sosial.
2. Kontak
sosial sekunder yaitu kontak yang tidak langsung, artinya kontak sosial yang
membutuhkan perantara. Misalnya, telepon, radio, surat, dan lain-lain.
·
Komunikasi sosial
Menurut
soedjono soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada
perikelakuan orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau
sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut[2]. Dengan adanya komunikasi,
maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat
diketahui dan dipahami oleh pihak orang atau atau sekelompok orang lain.
Suatu
proses komunikasi dikatakan komunikatif apabila pesan yang disampaikan diproses
secara berdaya guna dan berhasil guna. Dikatakan berdaya guna apabila pesannya
disampaikan secara praktis, efisien, rasional, dan mudah dimengerti. Dikatakan
berhasil guna apabila pesannya itu jelas maksud dan tujuannya sehingga si
komunikan (orang yang menerima komunikasi) menanggapi, memenuhi, atau
melaksanakan keinginan si komunikator (orang yang menyampaikan komunikasi)
dengan baik.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Upaya
manusia dalam rangka memenuhi hidupnya dilaksanakan melalui suatu proses yang
disebut interaksi sosial yang sifatnya dinamis. Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik antarindividu,individu dengan kelompok, dan
antarkelompok. Interaksi mempunyai ciri dan syarat yang diharapkan dapat
menciptakan keteraturan sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyadi,Yad dkk, Panduan
Sosiologi,Jakarta:Yudhistira,2012
Syani,Abdul,Sosiologi
SkematikaTeori dan Terapan,Jakarta:BumiAksara,2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar