Rabu, 23 November 2016

INTERAKSI SOSIAL



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya. Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabat-Nya serta tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas maha kuliah “Pengantar Sosiologi”. Dengan Dosen Pengampu Bapak PROF.Dr.H.SYAMSIR SALAM. Saya ucapkan terimakasih kepada beliau atas bimbingan dan saran sehingga terwujudnya makalah ini.
Saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Saya sadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

                                                                                                                        Ciputat, 13 Juni 2016


                                                                                                                                    Penulis












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...………………………………………………………………….….. 1
DAFTAR ISI ……….…………………………………………………………………….…... 2
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………….….. 3
            A.Latar Belakang …………………………………………………………………….. 3
            B.Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 3
            C.Tujuan Masalah ……………………………………………………………………. 3
BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 4
            A.Definisi dan Jenis Interaksi Sosial ………………………………………….. 4
            B.Ciri-Ciri Interaksi Sosial ……………………………………………………. 5
            C.Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial ………………………………….. 5
            D.Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ………………………………………….. 6

BAB III : PENUTUP ………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...... 8













BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial menjadi syarat utama untuk terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini yang merupakan hubungan  sosial  dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok.
            Dengan demikian interaksi sosial dapat didefinsikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan lainnya. Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada didalam masyarakat. Oleh Karena itu, dengan adanya interaksi sosial memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan membentuk hal-hal baru yang akan membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Dan perubahan-perubahan tersebut terus sambung-menyambung dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
B.Rumusan Masalah
            1. Apa definisi dan jenis interaksi sosial ?
            2. Apa saja ciri-ciri interaksi sosial ?
            3. Apa saja faktor-faktor interaksi sosial ?
            4. Apa saja syarat terjadinya interaksi sosial ?
           
C.Tujuan Rumusan Masalah
                1. Untuk mengetahui definisi dan jenis interaksi sosial.
            2. Untuk mengetahui ciri-ciri dalam interaksi sosial.
            3. Untuk mengetahui faktor-faktor dalam interaksi sosial.
            4. Untuk menegetahui syarat terjadinya interaksi sosial.


BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi dan Jenis Interaksi Sosial
1. Definisi Interaksi Sosial
            Sejak dilahirkan manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, yaitu kebutuhan afeksi, kebutuhan inklusi, dan kebutuhan kontrol. Upaya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dilaksanakan melalui suatu proses yang disebut interaksi sosial.
            Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.

2. Jenis Interaksi Sosial
·         Interaksi antara individu dengan individu
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan, atau stimulus kepada individu lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon. Wujud interaksi ini dapat berupa jabat tangan, bercanda, atau mungkin bertengkar. Interaksi sosial bisa saja terjadi tanpa berbincang-bincang, misalnya “marahan”, kalau bertemu malahan saling berdiam diri.

·         Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkrit bentuk interaksi sosial anatara individu dengan kelompok bisa dilihat pada contoh : seorang guru sedang mengajari siswa-siswanya di dalam kelas, atau seorang orator yang sedang berbicara didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seorang individu berhadapan dengan kepentingan kelompok.

·         Interaksi anatara kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi seperti ini menunjukan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Contonya, satu kesebelasan sepak bola bertanding melawan kesebelasan lainnya. Contoh lain adalah interaksi para peserta Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Negara-Negara Nonblok. Setiap kepala negara atau ketua delegasi bertindak bukan untuk memenuhi kepentingan pribadinya masing-masing, tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara.


B.Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Apabila kita ingin menegtahui lebih mendalam tentang interaksi sosial, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri interaksi sosial, yaitu :
·         Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
·         Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
·         Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas.
·         Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

C.Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Secara psikologis, seorang melakukan interaksi sosial dengan orang lain didasari oleh adanya dorongan-dorongan yang bersifat psikologis-sosiologis, antara lain sebagai berikut :

1.      Imitasi
Adalah suatu tindakan seseorang untuk meniru segala sesuatu pada orang lain. Hal ini disebabkan oleh adanya minat dan perhatian terhadap objek atau subjek yang akan ditiru serta adanya sikap menghargai dan mengagumi pihak lain yang dianggap cocok. Contohnya : seorang anak sering meniru kebiasaaan-kebiasaan orangtuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Atau contoh yang lebih jelas seperti gaya atau mode berpakaian di kalangan remaja di kota-kota besar.

2.      Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk menjadi sama (identik) dengan orang yang ditirunya, baik dari segi gaya hidup maupun perilakunya.
Contohnya : seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

3.      Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang disugestikannya itu tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional.
Wujud sugesti bisa berbagai bentuk sikap atau tindakan, seperti sikap perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Reklame dan iklan yang dimuat di media cetak atau media elektronika juga merupakan salah satu bentk sugesti yang bersifat massal. Contohnya, obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.




4.      Motivasi
Adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yangdiberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggungjawab.
Contohnya : pemberian tugas dari seorang guru kepada murid-muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggungjawab.

5.      Simpati
Adalah sikap ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang, atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contohnya : pada peringatan ulangtahun, pada saat lulus ujian, dan pada saat kenaikan jabatan.

6.      Empati
Empati hamper mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Misanya, jika kita melihat keluarga atau kerabat kita terkena musibah, sikap empati membuat kita seolah-olah ikut merasakan penderitaan akibat musibah tersebut.

D.Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
·         Kontak Sosial
Adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat.

Kontak sosial menurut cara-cara yang dilakukan, terdiri dari:
1.      Kontak langsung, yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan melalui tatap muka dan dialog diantara kedua belah pihak tersebut.
2.      Kontak sosial tidak langsung, yaitu kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantara. Misalnya, melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.

Dalam pengertian yang sama menurut soedjono soekanto membedakan kontak sosial menajdi dua macam berdasarkan proses terjadinya[1], yaitu :
1.      Kontak sosial primer yaitu kontak ssosial dalam bentuk tatap muka, ,bertemu, jabat tangan, bercakap-cakap antara pihak-pihak yang melakukan kontak sosial.
2.      Kontak sosial sekunder yaitu kontak yang tidak langsung, artinya kontak sosial yang membutuhkan perantara. Misalnya, telepon, radio, surat, dan lain-lain.



·         Komunikasi sosial
Menurut soedjono soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perikelakuan orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut[2]. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami oleh pihak orang atau atau sekelompok orang lain.

Suatu proses komunikasi dikatakan komunikatif apabila pesan yang disampaikan diproses secara berdaya guna dan berhasil guna. Dikatakan berdaya guna apabila pesannya disampaikan secara praktis, efisien, rasional, dan mudah dimengerti. Dikatakan berhasil guna apabila pesannya itu jelas maksud dan tujuannya sehingga si komunikan (orang yang menerima komunikasi) menanggapi, memenuhi, atau melaksanakan keinginan si komunikator (orang yang menyampaikan komunikasi) dengan baik.



BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Upaya manusia dalam rangka memenuhi hidupnya dilaksanakan melalui suatu proses yang disebut interaksi sosial yang sifatnya dinamis. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antarindividu,individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Interaksi mempunyai ciri dan syarat yang diharapkan dapat menciptakan keteraturan sosial.


DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi,Yad dkk, Panduan Sosiologi,Jakarta:Yudhistira,2012
Syani,Abdul,Sosiologi SkematikaTeori dan Terapan,Jakarta:BumiAksara,2012



[1] AbdulSyani.Sosiologi Skematika,Teori, dan Terapan.Jakarta:BumiAksara.2012.hal.154
[2] AbdulSyani.Sosiologi Skematika,Teori, dan Terapan.Jakarta:BumiAksara.2012.hal.155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar