MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Diajukan guna
tugas memperoleh Nilai Mata Kuliah Ilmu Komunikasi
Dosen Pengumpuh:
Bapak Thariq
DisusunOleh:
Andini
Nursyarifah 11150530000049
Program Studi Manajemen Dakwah
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’Alamiin, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia
ilmu-Nya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah yang berjudul “Model-Model Komunikasi” ini tepat
pada waktunya.
Makalah
ini membahas tentang apa saja model-model komunikasi yang kami ambil dari berbagai sumber yang bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi.
Terimakasih
kami ucapkan kepada Bapak Thariq selaku Dosen Mata kuliah Ilmu Komunikasi atas bimbingan yang telah diberikan dan kepada semua rekan
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini, karena atas bantuan dan doa
mereka semua kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan guna perbaikan tugas selanjutnya. Akhir kata
kami berharap senoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Hormat Kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Suatu
fenomena komunikasi seringkali merupakan hal yang abstrak. Model merupakan
representasi suatu fenomena, tapi model bukanlah fenomena. Model merupakan
suatu bentuk gambaran untuk mempermudah kita memahami suatu fenomena. Suatu
model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan
rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata.
Sereno
& Mortensen : suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa
yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi.
Aubrey
Fisher : Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan suatu teori.
Lazimnya
unsur perancangan model terdiri dari serangkai blok, segi empat, lingkaran,
panah, garis, spiral, dsb serta dilengkapi dengan huruf, kata-kata dan angka.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja model-model komunikasi ?
2.
Jelaskan pengertian dari model-model komunikasi
tersebut!
C.
Tujuan
1.
Untuk memenuruhi tugas formatif mata kuliah
Ilmu Komunikasi.
2.
Untuk mengetahui model-model komunikasi.
3.
Untuk memahami penjelasan dari model-model
komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI
DAN MANFAAT
·
Deutsch (1996) :
Empat fungsi model yaitu;
1.
Organizing function,
mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati.
Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan tertentu yang berbeda.
2.
Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang
tidak diketahui (heuristik).
3.
To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk
memprediksi outcome atau keadaan dari suatu peristiwa.
4.
Mengukur fenomena (pengukuran).
·
Wiseman & Barker :
Tiga fungsi model yaitu;
1.
Melukiskan proses komunikasi.
2.
Menunjukkan hubungan visual.
3.
Membantu dalam menemukan dan memperbaiki
kemacetan komunikasi.
PENILAIAN
MODEL
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menilai suatu model komunikasi :
·
Seberapa umum (general) model tersebut ?
·
Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan
seberapa efektif ?
·
Seberapa heuristik model tersebut ? (apakah
membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau metode).
·
Seberapa penting prediksi yang dibuat model
tersebut bagi penelitian ?
·
Seberapa strategis prediksi itu pada tahap
perkembangan bidang tersebut ?
·
Seberapa akurat pengukuran yang dapat
dikembangkan dengan model tersebut ?
Dalam menilai model, Deutsch menambahkan
beberapa hal berikut :
·
Orisinalitas model. Seberapa banyak pandangan
baru yang ditawarkan ?
·
Bagaimana kesederhanaan dan kehematan model
tersebut ?
·
Seberapa nyata model tersebut ?
·
Seberapa jauh kita bergantung pada model
tersebut sebagai representasi realitas fisik ?
Model
S-R
Model ini adalah model komunikasi paling dasar.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
bihavioristik. Komunikasi dianggap sebagainsuatu proses aksi-reaksi yang sangat
sederhana. Ketika saya tersenyum pada Anda dan Anda membalas senyiman saya,
itulah model S-R. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal
(lisan-tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan
tindakan-tindakaj tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon
dengan cara tertentu. Model ini mengabaikan adanya faktor manusia seperti
sistem internal individu. Singkatnya model ini menganggap bahwa komunikasi itu
bersifat statis.
Manusia selalu karena adanya stimulus atau rangsangan
dari luar, bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh
karena itu, model ini kurang tepat kalau diterapkan pada proses komunikasi
manusia.
Model
Arisroteles
Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling
dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi Model Aristoteles
adalah model yang paling klasik atau disebutbjuga model retoris. Oleh karena
itu, model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, konu8mikasi
publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model
komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang
pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah
sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus
ada dalam proses komunikasi :
1.
Pembicara (speaker)
2.
Pesan (message)
3.
Pendengar (listener)
Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai
oleh :
1.
Siapa Anda (etos-kepercayaan anda)
2.
Apa argumen Anda (Logos-logika dalam
pendapat Anda)
3.
Dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi
khalayak)
Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa
proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak mempedulikan
saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga
berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara
sadar untuk merubah sikap orang lain).
Model
Laswell
Model ini merupakan sebuah pandangan umum
tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu polotik.
“Who say what in which channel to whom with
what effect ?”
Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi,
yaitu :
1.
Pengawasan lingkungan,
2.
Korelasi berbagai bagian terpisah dalam
masyarakat yang merespon lingkungan.
3.
Transmisi warisan sosial.
Model ini merupakan versi verbal dari model
Shannon dan Weaver. Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan :
Model ini mengungkapkan isu “efek” dan bukannya “makna”. Efek secara tak
langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada
penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya.
Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa.
Model
Shannon dan Weaver
Model ini terdiri dari lima elemen :
a)
Information Source adalah yang memproduksi pesan.
b)
Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal.
c)
Channel adalah saluran pesan.
d)
Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkonstruksikan pesan dari
sinyal.
e)
Destination adalah dimana pesan sampai.
Suatu konsep penting dalam model ini adalah
gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki
yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Konsep-konsep lain
yang merupakan andil Shannon dan Weaber adalah entropi dan redudansi. Model ini
diterapkan pada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi
antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi massa. Sayangnya, model ini
juga memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi.
Model
Schramm
Menurut Schram komunikasi senantiasa
membutuhkan setidaknya tiga unsur :
1.
Sumber, bisa berupa :
·
Seorang individual berbicara, menulis,
menggambar, bergerak.
·
Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah
produksi, televisi).
2.
Pesan, dapat berupa tinta dalam kertas,
gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang
memiliki makna.
3.
Sasaran, dapat berupa individu yang
mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok, mahasiswa dalam
perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi, dll.
Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang
bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan.
Hal ini karena komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
artinya sama.
Schramm mengenalkan konsep field of experience,
yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi
diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan. Beliau menekankan bahwa
tanpa adanya field of experience yang sama, hanya ada sedikit kesempatan
bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini, model
Schramm adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan
bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise.
Pada model ini, Schramm percaya bahwa ketika
komunikan memberikan umpan balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source).
Model
Newcomb
Menurut Newcomb, bentuk situasi komunikasi
paling sederhana digambarkan oleh situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr. B
tentang sesuatu hal yang dilabeli X. Model ini juga dikenal sebagai teori
keseimbangan.
A
= Source
B
= Receiver
X
= Object/konsep
Ada enam situasi yang mungkin muncul dalam
“AutoBrex situation” :
1.
Ini terjadi pada situasi dimana A dan B saling
suka satu sama lain dan mereka memiliki sikap yang sama terhadap X.
+ +
+
Balance
2.
Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A
dan B saling suka satu sama lain tetapi mereka tidak sependapat tentang X.
+ –
+
Imbalance
3.
Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A
dan B saling suka satu sama lain dan mereka sama-sama tidak suka terhadap X.
– –
+
Balance
4.
Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A
dan B tidak memiliki positive attitude (tidak saling suka) tetapi mereka
sama-sama menyukai X.
+ +
_
Imbalance
5.
Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A
dan B sama-sama memiliki negative attitude dan mereka memiliki pandangan
yang berbeda terhadap X.
+ –
–
Balance
6.
Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A
dan B sama-sama tidak suka satu sama lain tetapi mereka juga sama-sama tidak
suka terhadap X.
—
–
Imbalance
Model
Wesley dan MacLean
Model ini dipengaruhi oleh modelNewcomb, selain
juga oleh model Laswell dan model Shannon dan Weaver. Mereka menambahkan jumlah
peristiwa, gagasan, objek, dan orang yang tidak terbtas, yang kesemuanya
merupakan “objek orientasi”, menempatkan suatu pesan C diantara A dan B, dan
menyediakan umpan balik.
Dalam mode ini, terdapat lima unsur, yaitu :
objek orientasi, pesan, sumber, penerima, dan umpan balik. Model ini juga
mencakup beberapa konsep penting: umpan balik, perbedaan dan kemiripan
komunikasi antar-pribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin pendapat yang
penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
Model
Gerbner
Model verbal Gerbner terdiri adalah sebagai
berikut:
·
Seeorang (sumber, komunikator)
·
Mempersepsi suatu kejadian
·
Dan bereaksi
·
Dalam suatu situasi
·
Melalui suatu alat
·
Untuk menyediakan materi
·
Dalam suatu bentuk
·
Dan konteks
·
Yang mengandung isi
·
Yang mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukkan bahwa seseorang
mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepada suatu transmitter
yang gilirannya mengirimkan sinyal kepada penerima.
Model
Berlo
Model ini hanya memperlihatkan komunikasi satu
arah dan hanya terdiri dari empat komponen utama, yaitu sumber, saluran dan
penerima. Akan tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor
kontrol.
Model komunikasi Berlo disamping menekankan ide
bahwa meaning are in the people. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di
tafsirkan oleh pengirim atau penerima pesan.
Model
DeFleur
Model ini menggambarkan model komunikasi massa
ketimbang komunikasi antarpribadi. Modelnya merupakan perluasan dari
model-model yang dikemukakan para ahli lain, dengan memasukkan perangkat media
massa dan perangkat umpan balik. Ia menggambarkan sumber, pemancar, penerima
dan sasaran sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.
Model
Tubbs
Model ini menggambarkan komunikasi paling
mendasar, yaitu komunikasi dua-orang (diadik). Meskipun dalam model itu
komunikator 1 dan komunikator 2 memiliki unsur-unsur yang sama yang juga
didefinisikan sama : masukan, penyaring, pesan, saluran, gangguan, unsur-unsur
tersebut tetap berada dalam muatannya.
Model
Gudykunst dan Kim
Model ini merupakan model komunikasi
antarbudaya. Model ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka,
khususnya antara dua orang. Model komunikasi ini dapar merepresentasikan
komunikasi antara siapa saja, karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang
mempunyai budaya, sosial budaya dan psikobudaya yang persis sama. Salah satu
unsur yang melengkapi model ini adalah lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita
dalam menyandi dan menyandi-balik pesan.
Model
Interaksional
Model ini berlawanan dengan model
stimulus-respons (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Sementara model-model
tersebut berasumsi bahwa manusia sebagai pasif, model interaksional menganggap
manusia jauh lebih aktif.
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat
ratusan model komunikasi. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya
ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk
menyaring data dalam penelitian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model merupakan representasi suatu fenomena,
tapi model bukanlah fenomena. Model merupakan suatu bentuk gambaran untuk
mempermudah kita memahami suatu fenomena. Suatu model merepresentasikan secara
abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu
dalam dunia nyata. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan suatu teori.
Casino: Why is gambling the most dangerous of all
BalasHapusA worrione casino gambling addict is simply gambling the https://sol.edu.kg/ most dangerous of all https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ other people. A gambler's wooricasinos.info life is not just about the outcome of an action, poormansguidetocasinogambling